SECARIK SURAT UNTUK BUNG KARNO


Salam bung karno..!

bagaimana kabar nya di surga sana bung..?
hari ini negara kita dirgahayu ke 71 tahun setelah bung  perjuangkan dahulu, senang rasa nya hati saya melihat keadaan masyarakat – masyarakat di negara kita sudah tidak lagi berada dalam kondisi seperti bung – bung dahulu yang sibuk dengan pelontaran bambu runcing dan hiruk pikuk suara meriam, yang sehari – hari nya mengkonsumtif singkong dan menjadi buruh pekerja orang asing di tanah kita sendiri  yang kata nya negara yang kaya.
Hari ini saya menulis surat ini tepat pada hari Rabu,17 Agustus 2016 yang berarti sudah 71 tahun yang lalu bapak proklamator bangsa “bung karno” memproklamirkan kepada rakyat – rakyat indonesia bahwa mulai hari jum’at,17 Agustus 1945 indonesia telah merdeka. Begitu semangat bung pada waktu itu memproklamirkan proklamasi kemerdekaan,walaupun kondisi bung pada saat itu sedang sakit, berjalan dari dalam kamar dengan di gotong oleh kawan – kawan bung keluar untuk mengarahkan pandangan dan mengangkat tangan untuk memberikan penghormatan kepada sehelaian kainmerah putih yang dengan gagah nya berkibar tertiup oleh angin sambil meneriakkan kata merdeka.
Terima kasih bung karno,..!
Berkat bung kain itu selalu berkibar dengan gagah nya, Sempat saya berpikir bung ! mungkin jika tidak ada bung pada waktu itu entah bagaimana jadi keadaan saya,mungkin saja saat ini saya tidak punya gubuk untuk berteduh, sehari – hari saya hanya menkonsumtif singkong, pendidikan saya jauh kebelakang dari saat ini,negara saya masih sibuk dengan hiruk pikuk nya suara tembakan meriam dan orang – orang masih banyak yang berlarian sana sini tidak perduli keadaan  sekeliling dia mau bagaimanadan seperti apa  ?, “ terima kasih bung engkau memang pahlawan bagi negara  ku”.
Saat ini berkat perjuangan bung saya  bisa merasakan punya gubuk untuk berteduh,mencicipi konsumtif alakadar yang tidak seperti bung – bung dan rakyat – rakyat negara kita pada saat itu, dan alhamdulillah pendidikan saya jauh lebih baik.Sekarang saya ingin mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan pertumpahan darah ini dengan sebaik mungkin.tapi saat ini mengkin bung bisa meneteskan air mata melihat kondisi bumi pertiwi kita saat ini, melihat rakyat negara kita yang sebagian dari mereka masih hidup tidak kondusif dan efektif bung, yang nggak bisa mengecam pendidikan yang efektif, yang masih menjadikan singkong sebagai konsumtif mereka sehari – hari mereka dan tidak memiliki gubuk untuk berteduh bagi mereka di negri yang kaya raya.
Wow bagaimana ini bung  ? apa yang terjadi kenapa kondisi seperti ini bisa terjadi ?
Apakah di surga sana bung melihat juga apa yang saya lihat,apakah buh juga bisa merasakan apa saya rasakan sekarang bung,  saya merasa sedih bung karna saat ini negara kita  yang kata nya negri yang kaya raya, yang kata nya kaya akan potensi alam nya, yang kata nya negri yang memilik isi perut  bumi kita menyimpan sejuta harapan,  yang kata nya negri yang bisa menjamin rakyat nya hidup dengan kondusif dan efektif.tapi, realita nya sama sekali bertolak belakang dengan yang kata nya. Entah apa yang terjadi ? entah salah siapa ? entah itu salah para elite  – elite negara kita, entah itu salah rakyat negara kita sendiri bung…!. tapi, konon berita nya bung negara kita punya pertambangan yang bisa di bilang terbesar di dunia, tapi sangat di sayangkan pertambangan itu di kelola oleh warga asing,bukan warga negara indonesia dan juga konon berita nya isi perut bumi kita juga banyak melahirkan minyak gas dan masih banyak kekayaan – kekayaan lain nya yang dimiliki negara kita bung .
Saya sendiri juga nggak bisa menyalahkan siapa – siapa bung, saya nggak bisa menyalahkan golongan elite – elite dan juga saya nggak bisa menyalahkan rakyat negara  kita bung, yang jelas nya  saya Cuma bisa berharap golongan elite – elite dan rakyat negara kita  memiliki jiwa dan pemikiran seperti bung. Setelah saya membaca buku “ bung karno : penyambung lidah rakyat indonesia  ”  ada sedikit isi didalam buku itu yang  saya kutip dan menjadi alarm bagi diri saya ketika melangkah  ”aku tidak begitu memikirkan benda duniawi seperti uang.hanya orang – orang yang tidak pernah menghirup api nya nasionalisme yang dapat melibatkan diri nya dalam soal – soal biasa seperti itu.kemerdekaan adalah makna hidupku.ideologi,idealisme makanan dari pada jiwaku”.
Ya kita nggak bisa apa – apa bung,sekarang kita Cuma bisa berdo’a dan berharap agar orang – orang elite dan menengah ke bawah mempunyai jiwa,pemikiran,serta prinsip seperti bung maka negara kita ini yang kata nya salah satu  negara terkaya akan alam dan isi perut bumi nya akan menjadi reality,yang tidak hanya kaya akan jumlah penduduk kaya akan kemiskinan .

Comments

Popular Posts