MEMAKMURKAN MASJID
Membudayakan
tahun baru islam di undhari
Kalender merupakan satu sistem yang membagi suatu tahun menjadi bagian-bagian berulang. Kalender sangat bermanfaat bagi masyarakat maupun perorangan. Dalam bahasa Romawi Kuno tanggal satu bulan manapun disebut KALANDAE.
Adapun manfaat kalender antara lain :
1. menetapkan tanggal,sehingga peristiwa alam,sejarah,keagamaan,dan kebudayaan lain baik yang berkala maupun yang tidak, dapat dicatat kapan terjadinya.
2. mengukur selang waktu yang sama. Hal ini sangat penting digunakan dalam kegiatan sosial,bisnis,dan industri. dengan adanya kalender, suatu rencana dapat diperhitungkan secara matang menyangkut waktu yang disesuaikan dengan situasi dan keadaan.
Kalender dapat juga untuk memberi nama-nama pada sebuah periode waktu,misalnya hari. Nama ini dikenal dengan tanggal kalender. Tanggal dapat didasarkan dari gerakan matahari dan bulan, Contohnya Kalender dinding.
Sepengetahuan penulis kalender terbagi 2, Yaitu :
1. kalender hijriah ( kalender islam ) dihitung berdasarkan rotasi bulan.
2. kalender Masehi dihitung berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi).
Pada tulisan sebelumnya "kampus pink" ternyata masjidnya juga berwarna pink yang di beri nama Masjid Amanah. Berbicara masalah kalender, malam ini Penulis malam ini mengikuti acara penyambutan tahun baru islam di Masjid Pink di kampus Pink, Ada beberapa hal yang penulis kutip dari pembahasan waktu itu yang di sampaikan oleh seorang ustadz yang sudah menyelesaikan sarjananya di Al-azhar-mesir.
“banyak pemuda zaman sekarang seringkali berlomba – lomba ketika merayakan tahun baru masehi dan sangat seringkali dijumpai pemuda yang berlomba-lomba merayakan tahun baru hijriah. Tapi, Alhamdulillah di masjid Amanah yang mayoritasnya pemuda mengangkat acara tahun baru islam dan selalu memakmurkan masjid”. Selain itu ada kutipan yang lebih menarik lagi yang dapat penulis kutip dari perkataannya “kita umat islam seringkali lebih hafal dan fasih dengan kalender masehi dibandingkan hijriah”. Setelah mendengarkan ucapan ustadz tersebut di dalam pikiran penulis baanyak sekali timbul berbagai macam pertanyaan dan asumsi-asumi yang entah darimana penulis harus menuangkannya.
Apasih yang menyebabkan banyak orang yang fasih terhadap kalender maehi dibandingkan hijriah ?
Disini penulis berasumsi bahwa penyebab banyaknya yang tidak engenal, Hafal maupun fasih terhadap kalender hijriah Karena kurangnya penanaman pemahaman tentang kalender hijriah sejak dari kecil. Pada kenyataannya yang terjadi di masyarakat, Apalagi di tempat penulis tinggal kenyataan bahwa ketika datangnya tanggal 01 januari itu di sambut dengan begitu meriah, Berbagai macam acara dilakukan mulai dari anak-anak, Remaja hingga dewasa bahkan terkadang lanjut usia sedangkan ketika datangnya 01 Muharram maka sedikit sekali acara dilakukan, Penulis melihat Cuma orang-orang dewasa dan orang-orang yang sudah mendekati keliang lahat. Jadi dari berbagai macam dinamika tersebut penulis menyimpulkan bahwa budaya islam sudah mulai terkubur.Tapi, Alhamdulillah Masjid Amanah di Universitas Dharmas Inonesia masih membudayakan tahun baru islam yang mayoritas penduduknya merupakan pemuda.
Adapun manfaat kalender antara lain :
1. menetapkan tanggal,sehingga peristiwa alam,sejarah,keagamaan,dan kebudayaan lain baik yang berkala maupun yang tidak, dapat dicatat kapan terjadinya.
2. mengukur selang waktu yang sama. Hal ini sangat penting digunakan dalam kegiatan sosial,bisnis,dan industri. dengan adanya kalender, suatu rencana dapat diperhitungkan secara matang menyangkut waktu yang disesuaikan dengan situasi dan keadaan.
Kalender dapat juga untuk memberi nama-nama pada sebuah periode waktu,misalnya hari. Nama ini dikenal dengan tanggal kalender. Tanggal dapat didasarkan dari gerakan matahari dan bulan, Contohnya Kalender dinding.
Sepengetahuan penulis kalender terbagi 2, Yaitu :
1. kalender hijriah ( kalender islam ) dihitung berdasarkan rotasi bulan.
2. kalender Masehi dihitung berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi).
Pada tulisan sebelumnya "kampus pink" ternyata masjidnya juga berwarna pink yang di beri nama Masjid Amanah. Berbicara masalah kalender, malam ini Penulis malam ini mengikuti acara penyambutan tahun baru islam di Masjid Pink di kampus Pink, Ada beberapa hal yang penulis kutip dari pembahasan waktu itu yang di sampaikan oleh seorang ustadz yang sudah menyelesaikan sarjananya di Al-azhar-mesir.
“banyak pemuda zaman sekarang seringkali berlomba – lomba ketika merayakan tahun baru masehi dan sangat seringkali dijumpai pemuda yang berlomba-lomba merayakan tahun baru hijriah. Tapi, Alhamdulillah di masjid Amanah yang mayoritasnya pemuda mengangkat acara tahun baru islam dan selalu memakmurkan masjid”. Selain itu ada kutipan yang lebih menarik lagi yang dapat penulis kutip dari perkataannya “kita umat islam seringkali lebih hafal dan fasih dengan kalender masehi dibandingkan hijriah”. Setelah mendengarkan ucapan ustadz tersebut di dalam pikiran penulis baanyak sekali timbul berbagai macam pertanyaan dan asumsi-asumi yang entah darimana penulis harus menuangkannya.
Apasih yang menyebabkan banyak orang yang fasih terhadap kalender maehi dibandingkan hijriah ?
Disini penulis berasumsi bahwa penyebab banyaknya yang tidak engenal, Hafal maupun fasih terhadap kalender hijriah Karena kurangnya penanaman pemahaman tentang kalender hijriah sejak dari kecil. Pada kenyataannya yang terjadi di masyarakat, Apalagi di tempat penulis tinggal kenyataan bahwa ketika datangnya tanggal 01 januari itu di sambut dengan begitu meriah, Berbagai macam acara dilakukan mulai dari anak-anak, Remaja hingga dewasa bahkan terkadang lanjut usia sedangkan ketika datangnya 01 Muharram maka sedikit sekali acara dilakukan, Penulis melihat Cuma orang-orang dewasa dan orang-orang yang sudah mendekati keliang lahat. Jadi dari berbagai macam dinamika tersebut penulis menyimpulkan bahwa budaya islam sudah mulai terkubur.Tapi, Alhamdulillah Masjid Amanah di Universitas Dharmas Inonesia masih membudayakan tahun baru islam yang mayoritas penduduknya merupakan pemuda.
Pada tanggal 05 Muharram 1438 M tepatnya Ba'da sholat Isya penulis dan masyarakat UNDHARI merayakan/menyambut datangnya tahun baru islam yang di hadiri sekitar 200 mahasiswa yang tinggal di Asrama dan beberapa orang dosen yang menjadi pembina Asrama. Acara tersebut di banyak sekali memotivasi kawan-kawan Mahasiswa UNDHARI untuk lebih banyak lagi membudayakan budaya islam dan memakmurkan masjid agar mampu meningkat kualitas iman dan takwa. selain pendidikan yang di berikan di kampus ketika melakukan KBM, Hal-hal semacam acara tersebut juga membangun kualitas softskill ataupun karakter/kepribadian Mahasiswa ketika bersosial di masyakarat luas nantinya.
Comments